C3H5 (COOR)3 + 3 NaOH C3H5(OH)3 + 3 RCOONa - ADOC.PUB

  • Home
  • Add Document
  • Sign In
  • Register
C3H5 (COOR)3 + 3 NaOH C3H5(OH)3 + 3 RCOONa
  • Home
  • C3H5 (COOR)3 + 3 NaOH C3H5(OH)3 + 3 RCOONa
... Author: Guest 191 downloads 1114 Views 43KB Size Report DOWNLOAD PDF

Recommend Documents

CH 3 COOH (aq) + NaOH (aq) CH 3 COONa (aq) + H 2 O (l) + M + Cl - NaOH K 2 CO 3 (CH 3. N + Br - mikrovlny t = 4 min ) 4 CH 2 1 : 3 3 : 2 3 : 0 3 : 0 1 : 3 3 : 2 0 : 3 0 : 3 3 : 1 3 : 2 3 : 0 3 : : : 3 2 : 3 0 : 3 0 : 3 3 : 0 3 : 1 3 : 1 3 : : 24 8 " " 3 "# 3 3 # 3 = 3, karena = 0, karena = ( 3) = 3, karena -3 Kata kunci : Mangga, NaOH, Polietilen. Keywords : Mangoes, NaOH, Polyethylen % "!'! " ( 3! "!%! ) 3! "!%!% &!! * 3% &!! + 4 % "!%& + -"!%&!&% % "!%& + 1%&!! % % "! %3",-&7&3]'050(3"'," "#$%$&$"#'(! ' )+,. -,3 -,3 *,! 3^3 "#$#%#&' ()#$#* ()#+, (-#.#- $3+, $3 3; 3 !" ' ( #" '+ * ",!- 3", 3 %" ) &( >(,-3,(%!(,-3&:=! (3) (3) BenQ 3% 3% 3% 3% 3% 3% 1iYRG N REVOX]H 08 COPEN 3 EUROJUST 3 EJN 3 (3) (3) (3) (3) (2) (2) (2) (2) (4) (2) (2) (3) (4) (3) (4) (2) (3) (2) (2) (2) Inleiding... 3 Contactgegevens... 3 Bezoekadres... 3 Első lépések... 3 Bejelentkezés... 3 Beállítások... 3 3(3-0)2 3(2-3) 3(2-3) 3(2-3) A. Pengertian Sabun Sabun adalah garam alkali dari asam-asam lemak telah dikenal secara umum oleh masyarakat karena merupakan keperluan penting di dalam rumah tangga sebagai alat pembersih dan pencuci. Kandungan zat-zat yang terdapat pada sabun juga bervariasi sesuai dengan sifat dan jenis sabun.Zat-zat tersebut dapat menimbulkan efek, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan. Sabun dihasilkan oleh proses saponifikasi, yaitu hidrolisis lemak menjadi asam lemak dan glisrol dalam kondisi basa. Pembuat kondisi basa yang biasanya digunakan adalah NaOH (natrium/sodium hidroksida) dan KOH (kalium/potasium hidroksida).Asam lemak yang berikatan dengan natrium atau kalium inilah yang kemudian dinamakan sabun B. Proses Pembuatan Sabun Sabun Transparan adalah sabun yang dibuat dengan teknik khusus dengan menghilangkan kandungan alkali di dalamnya.Sabun transparan ini lebih unggul daripada sabun mandi biasa, selain dari tampilannya yang transparan (transparent) yang menawan, sabun ini sangat lembut di kulit dan dapat melembabkan kulit. Sabun dibuat dengan reaksi penyabunan sebagai berikut: Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah adalah reaksi trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi penyabunan dapat ditulis sebagai berikut : C3H5 (COOR)3 + 3 NaOH → C3H5(OH)3 + 3 RCOONa Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama dan gliserin sebagai produk samping.Gliserin sebagai produk samping juga memiliki nilai jual.Sabun merupakan garam yang terbentuk dari asam lemak dan alkali. Sabun dengan berat molekul rendah akan lebih mudah larut dan memiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion. Faktor lain yang mempengaruhi transparansi sabun adalah kandungan gula, dan glyserin dalam sabun. Ketika sabun akan dibuat jernih dan bening maka hal yang paling essensial adalah kualitas gula, dan glyserin. Oleh karena itu pemilihan material mempertimbangkan dengan warna dan kemurniannya. Parfum berperan penting dalam warna sabun seperti adanya tincture, balsam dan yang digunakan agar sabun menjadi wangi, adanya bahan tersebut dapat menjadikan spotting ( bintik hitam ). Apabila sabun sengaja diwarna, dipilih pewarna yang tahan alkali.Air distilasi adalah air terbaik untuk sabun transparan glyserin dipilih yang murni.Untuk minyak dan lemak digunakan yang asam lemak bebas rendah dan warna yang baik. Penambahan glyserin atau gula yang banyak menyebabkan sabun menjadi lengket dan manis, oleh karena itu mengotori pembungkus. Untuk memperoleh transparansi sabun berikut ini adalah metode yang umum digunakan : a. Transparan karena gula. b. Transparan karena glyserin dan energy. c. Dimana a dan b digabung dengan menggunakan minyak castor. d. Transparansi karena asam lemak dalam sabun dan seberapa kali sabun dimill. Dengan metode pertama, kandungan minyak kelapa sedikitnya adalah 25 %, lemak yang lain adalah tallow atau lemak apa saja yang dapat menjadikan sabun keras. Sabun dididihkan dan dimasak seperti biasanya lalu dimasukkan dalam pengaduk untuk dicampur dalam larutan yang mengandung 10 – 20 % gula sesuai berat sabun.Gula dilarutkan dalam air dan larutan dipanasi sampai 600C kemudian perlahan – lahan ditambahkan dalam sabun.Manakala air menguap, sabun jenis tersebut menunjukkan bintik – bintik dan menjadi lengket karena gula menembus permukaan larutan. Sabun transparan dari kategori yang kedua dapat disaponifikasikan sebagaimana biasanya dan dibuat dari sabun mandi dasar. Sabun dimasukkan dalam mixer dan dicampur 96 % dengan perbandingan satu bagian dalam dua bagian total asam lemak dalam sabun, bersama glyserin dengan proporsi yang sama. Metode yang ketiga minyak castor sendiri digunakan untuk membuat sabun atau lebih dari sepertiga lemak dapat ditambah utnuk setiap sabun dasar diatas.Jika minyak castor yang digunakan hanya perlu 2 % atau 3 % gula. Metode yang terkhir kombinasi dari tallow (lemak) 75 % , minyak kelapa 20% , rosin jernih 5 %. Selanjutnya dengan proses saponifikasi dan perampungan dengan cara pemanasan. Sabun selanjutnya dimasukkan dalam ketel berjaket dan diolah sesuai dengan pemanasan sempurna. Kebanyakan sabun transparan dibuat dengan cara semi panas, metodenya lebih sederhana dan mudah. Langkah awalnya adalah memasukkan lemak dan minyak dalam ketel, dipanasi sampai 600C.Sabun scrap yang sudah dibuat dapat dicairkan dalam lemak yang panas jika diinginkan. Ditambahkan larutan soda yang sudah dibuat. Masa diaduk sampai terjadi proses saponifikasi. Setelah itu sabun ditutup dan dibiarkan selama 2 jam atau sampai pada tengahnya ada tonjolan. Kemudian larutan gula dimasukkan dan akhirnya dan glyserin. Temperatur dari massa dinaikkan sampai 600 C. Saponifikasi adalah reaksihidrolisis asam lemak oleh adanya basa lemah (misalnya NaOH).Sabun terutama mengandung c12 dan c16 selain itu juga mengandung asam karboksilat. Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud, sabun cair dan sabun padat.Perbedaan utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan dalam reaksi pembuatan sabun.Sabun padat menggunakan natrium hidroksida/soda kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair menggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai alkali.Selain itu, jenis minyak yang digunakan juga mempengaruhi wujud sabun yang dihasilkan. Minyak kelapa akan menghasilkan sabun yang lebih keras daripada minyak kedelai, minyak kacang, dan minyak biji katun. Bahan Pendukung 1. Asam Stearat Asam stearat merupakan monokarboksilat berantai panjang (C18) yang bersifat jenuh karena tidak memiliki ikatan rangkap diantara atom karbonnya. Asam stearat dapat berbentuk cairan atau padatan. Pada proses pembuatan sabun, asam stearat berfungsi untuk mengeraskan dan menstabilkan busa. 2. Etanol Etanol (etil alkohol) berbentuk cair, jernih dan tidak berwarna, merupakan senyawa organik dengan rumus kimia C2H5OH. Etanol pada proses pembuatan sabun digunakan sebagai pelarut karena sifatnya yang mudah larut dalam air dan lemak. 3. Gliserin Gliserin adalah produk samping dari reaksi hidrolisis antara minyak nabati dengan air untuk menghasilkan asam lemak. Gliserin merupakan humektan sehingga dapat berfungsi sebagai pelembab pada kulit. Pada kondisi atmosfir sedang ataupun pada kondisi kelembaban tinggi, gliserin dapat melembabkan kulit dan mudah dibilas. Gliserin berbentuk cairan jernih, tidak berbau, dan memiliki rasa manis. 4. Natrium Klorida (NaCl) Natrium klorida (garam) merupakan bahan berbentuk kristal putih, tidak berwarna dan bersifat higroskopik rendah. Penambahan NaCl selain bertujuan untuk pembusaan sabun, juga untuk meningkatkan konsentrasi elektrolit agar sesuai dengan penurunan jumlah alkali pada kahir reaksi sehingga bahan-bahan pembuat sabun tetap seimbang selama proses pemanasan. 5. Gula Pasir Gula pasir berbentuk kristal putih. Pada proses pembuatan sabun transparan, gula pasir berfungsi untuk membantu terbentuknya transparansi pada sabun. Penambahan gula pasir dapat membantu perkembangan kristal pada sabun. 6. Asam Sitrat Asam sitrat memiliki bentuk berupa kristal putih. Berfungsi sebagai agen pengelat (chelating agent) yaitu pengikat ion-ion logam pemicu oksidasi, sehingga mampu mencegah terjadinya oksidasi pada minyak akibat pemanasan. Asam sitrat juga dapat dimanfaatkan sebagai pengawet dan pengatur pH. 7. Pewarna Pewarna ditambahkan pada proses pembuatan sabun untuk menghasilkan produk sabun yang beraneka warna. Bahan pewarna yang digunakan adalah bahan pewarna untuk kosmetik grade. 8. Pewangi Pewangi ditambahkan pada proses pembuatan sabun untuk memberikan efek wangi pada produk sabun. Pewangi yang sering digunakan dalam pembuatan sabun adalah dalam bentuk parfum dengan berbagai aroma (buah-buahan, bunga, tanaman herbal dan lain-lain). ×

Report "C3H5 (COOR)3 + 3 NaOH C3H5(OH)3 + 3 RCOONa"

Your name Email Reason -Select Reason- Pornographic Defamatory Illegal/Unlawful Spam Other Terms Of Service Violation File a copyright complaint Description Close Send

Sign In

Email Password Remember me Forgot password? Sign In Our partners will collect data and use cookies for ad personalization and measurement. Learn how we and our ad partner Google, collect and use data. Agree & close

Từ khóa » C3h5(oh)3 + Naoh